wajahmu kini menghampiri tubuhku yang terlilit senja
seakan kau merasa anakmu kini telah dikerumuni semburatan mega menyala
sendiri dalam dekapan sunyi
menepis kehampaan akan takutnya pada malam yang sebentar lagi menghampiri
nafasmu kini kembali ku hirup bersama senja yang menorehkan luka ditubuhku
membilas sedikit demi sedikit luka dengan sulur kasih sayangmu
meski itu hanya kurasakan lewat imaji
kepadamulah aku beradu
menceritakan yang sedang terjadi padaku saat ini
sembari menyusu didadamu yang mengembang
menyimpan banyak kedamaian dan ketenangan
aku rindu rebah dipelukmu
pelukmu yang mampu menenangkanku kala aku menangis akan sebab yang membuatku berlari dipelukmu
kini rindu itu terjadi kembali
ingin memeluk dan mengalirkan bening dipucuk mata
sebagai tanda ada rasa yang menyumbat langkahku untuk maju
ibu, padamulah kupagutkan cintaku yang panjang
karena ibu yang selalu menyeruapkan wangi sayang dimana langkahku tersumbat angin busung yang menghadang
ibu, air matamu adalah air susumu
menderaskan kasih sayang yang tak kunjung lenyap meski kemarau menghampiri tubuhmu
izinkanlah kembali aku memelukmu
tempatku membuang nafas
dan menghirup kembali wangi sayangmu yang kau tebarkan ketika aku sesak
padamu ibu
bulang sabit adalah senyummu
padamu ibu
terimalah kasihku
4/12/2012/18:16
by_licca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar