Seperti itukan aku yang selalu menerjemahkan mimpi yang tak kunjung tampak
sedemikian terasa asing dan berubah setiap kali aku bergerak
serupa garis melengkung, terkadang lurus, serta tak beraturan
tak jarang gelembung-gelembung nafasmu ikut mendesah di punggung telingaku
seraut wajahmu tampak mendung menggantung
seakan tumpahkan butiran hujan didaratan pipimu yang gersang
tak apakah dirimu diseberang sana?
hatiku nanar menerawang akan mimpiku semalam yang berulang
mengetuk jantungku untuk pamit menghampirimu meskipun hanya batin yang bicara
ku ingin kau slalu seperti angin
yang slalu berbisik mengajakku bercinta dengan suara
menghembuskan segala kesahmu, ataukah keceriaan yang mengelitik jiwamu untuk tertawa
biar kuhirup lewat kedua hidungku, kemudian kan ku kirim kembali lewat hembusan nafas yang ku keluarkan
sebagai jawaban atas segala rasa pada dirimu
kali ini biar angin yang menjawab
kataku telah terbelenggu jarak akan dirimu yang terpenjara waktu
menghadangi tubuh masing-masing untuk bersatu dalam dekapan
by_Licca Y.A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar