Sinarnya menerjemahkan kata yang tak terucap
Meski redup terang tapi aku paham atas wajahnya yang menyiratkan kedukaan dalam
Lalu aku berhenti sejenak menyekat mimpiku
Nanti aku lanjutkan kembali meski entah kembali lagi atau tidak
Kemudian aku temui, kudekati rapat-rapat
Dan ternyata matanya sembab berlinangan air dipucuk matanya
Sesekali aku usap pipinya yang bergitu merah, bukan karena apa
Melainkan selaput matanya telah putus, dan tetesan butiran-butiran mata tak terelakkan
Tanganku bergerak
Mendekap tubuhnya yang masih redup terang
-EA-